
Dalam Al-qur’an ada lima surat yang menggunakan nama binatang :
- Surat Al-Baqarah artinya sapi betina
- An-Nahl artinya lebah
- An-Naml artinya semut
- Al-Ankabut artinya laba-laba
- A-Fil artinya gajah
Semua ada pelajaran yang Allah ingin berikan kepada kita, karena semua surat itu mengandung cerita yang kita bisa ambil hikmahnya.
An-Nahl terdapat dalam surat an-Nahlk ayat 68-69, menjelaskan tentang prilaku hidup lebah. Hal ini kemudian diperjelas lagi oleh sabda Rasulullah saw. “sesungguhnya perumpamaan orang mukmin itu seperti lebah, makan yang baik, mengeluarkan yang baik, tidak menggganggu kecuali diganggu, tidak membuat patah ranting ynag dihinggapinya, dan hidup bergerombol (berjamaah)”.
Seorang muslim hendaklah makan yang halal lagi baik, dia tidak sembarang makan kecuali sudah jelas kehalalnya. Dalam Islam kita akan ditanya dari mana harta itu diperoleh, dengan cara apa harta itu diperoleh, dipergunakan untuk apa harta itu digunakan.
Dalam masalah makan, Bahkan Allah bukan hanya mengingatkan orang Islam saja, tapi semua manusia hendaknya makan yang halal lagi baik.
Orang beriman hidupnya selalu memberikan kebaikan kepada orang lain, tidak terpikir dalam hatinya untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. sama seperti lebah yang hanya mengeluarkan madu, maka orang beriman keberadaannya seperti madu, memberikan kebaikan kepada lingkungannya. dia bermanis muka, bertutur kata yang baik, dan bertingkah laku yang sopan. Kalau pun harus kritis tidak menghina, tapi dibarengi kesantunan dan tentunya solusi.
Orang beriman tidak akan mengganggu orang lain kalau dia tidak diganggu. Karena prinsip hidup kita adalah tidak mencubit kalau tidak dicubit.
Orang beriman tidak merusak, dia selalu berfikir untuk membuat kebajikan. dia akan merasa berdosa manakala membuang sampah sembarangan. lalu bagaimana yang menebang pohon sembarangan ?
Orang beriman selalu memdahulukan berjamaah, menghindari hidup individualis. karena dengan hidup berjamaah hidupnya akan lebih mudah lagi.
sumber : http://filsafat.kompasiana.com